Bian pulang ke rumahnya dengan hati hancur. Lelaki itu kini telah kehilangan segalanya.
Dia kehilangan Alea, kehilangan Amara, kehilangan pekerjaan dan juga kehilangan uang yang dicuri Amara. Bian kini sendirian.
Tidak ada lagi istri yang selalu melayaninya, istri yang seringkali dia bandingkan dengan istri pertama, dan juga pekerjaan bagus yang sering digadang-gadang di depan Alvin bisa membuatnya bersikap adil pada kedua istrinya karena mampu mencukupi kebutuhan mereka. Begitupun dengan kedua kafenya yang selama ini selalu memberikan pundi-pundi rupiah tanpa sepengetahuan Alea. Meskipun kafe itu masih beroperasi, tetapi Bian harus merogoh kocek yang tidak sedikit agar usahanya kembali berjalan dengan normal seperti biasanya.
Beruntung, dia masih mempunyai tabungan sehingga semua kerug
