SEBELUM BERPISAH - Panas Dingin Hendy menarik napas panjang. Dia mulai gerah melihat pemandangan di samping sana. Bukan seperti dua orang yang baru kenal, tapi sudah demikian akrab. Sudah cukup dewasa untuk Hendy memahami bahasa tubuh seperti itu. Mereka berbincang serius, tapi tatapan itu berbeda. Tidak hanya sebagai partner kerja. Lebih dari itu. Hendy tidak tenang menunggu. Diambilnya ponsel di dasbor untuk menghubungi istrinya. "Hallo." "Mas sudah di dekat pintu keluar." Dari dalam mobil, Hendy bisa melihat Elvira sedang memandang ke arahnya. "Ya. Sebentar lagi," jawab Elvira langsung menutup teleponnya. Dia kembali bicara dengan pria di depannya. Dilihatnya jam tangan yang menunjukkan pukul setengah dua belas siang. Setengah jam lagi. Oke ditunggu saja. Dibukanya ponsel. Men