SEBELUM BERPISAH - Menyerah Bu Karlina duduk di kursi kayu di sudut salonnya yang sepi. Lampu-lampu redup menerangi ruangan dan cermin besar yang dulunya penuh dengan jejak tangan para pelanggan setia. Kini cermin itu hanya memantulkan bayangan dirinya yang lelah. Hanya satu salon yang kini dipertahankan setelah kebangkrutan menghampirinya akibat kesalahan waktu itu. Tidak semewah dulu, tapi cukup untuk bertahan hidup. Daripada menjual semua salon dan buka usaha baru, lebih baik mempertahankan satu salon saja. Uang penjualan bisa untuk modal membangun salon yang dipertahankan. Ditata kembali meski para pelanggan sudah pada kabur. Tapi ada juga satu atau dua orang yang datang kembali. Karena merasa sudah cocok dan tidak peduli dengan apa yang terjadi pada Bu Karlina. Meskipun salon ti