Dokter kandungan itu tampak gugup. Biasanya Hendy santai kalau membahas tentang istrinya. Namun kini terlihat berbeda. "Nggak sengaja aku tahu." Untuk menutupi gugupnya Herlina tersenyum. Namun ketegangan mulai tercipta. Herlina terlihat sangat kecewa dan itu diperhatikan mamanya. Sebelum ada perdebatan, Hendy pamitan. Tidak ingin berselisih dengan Herlina di hadapan orang yang sedang sakit. Herlina juga tampak menahan diri, karena khawatir dengan sang tante. "Saya doakan Tante lekas sembuh. Tetap semangat. Karena semangat bisa mempercepat kesembuhan, Tante." "Terima kasih, Hen." Hendy tersenyum dan mengangguk. Kemudian ia memutari brankar untuk menyalami Bu Karlina. "Saya pergi dulu, Tan." "Oke, Hen. Makasih udah sudi membesuk." Hendy mengangguk sopan. Kemudian pamitan pada Herlina