EPILOG Malam itu, kondisi Barbie memburuk. Dokter spesialis mengatakan bahwa Barbie harus mendapat transfusi darah secepatnya. Ternyata golongan darah Barbie sama dengan Aaron. "Gak usah ngambil dari Bank Darah. Udah, pake darahku aja," ujar Aaron seraya menyodorkan tangannya untuk ambil darah diperiksa tes penyaring terlebih dahulu. Widya yang menangis haru bertanya padanya. "Beneran nih, Pak? Saya gak semakin ngerepotin Bapak?" Aaron mendengkus padanya. "Lah, emang dari kemaren kamu gak ngerepotin aku?" "Oh, iya ya, bener juga. Abisnya ini ... Hari ini ... Luar biasa banget." Widya tidak menahan tangisnya lagi karena ia menangis bahagia. Ia bicara sambil mengusap kiri kanan air matanya yang terus ngalir. "Saya ... gak ngira ... pertolongan Tuhan ... datang melalui Bapak .... Saya
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari