Jika pernah merasakan nikmatnya tubuh perkasa pria itu, maka sangat sukar tidak kena damage pesonanya, apalagi saat berdekatan. Widya berusaha keras mengendalikan kegelisahannya berada dalam satu mobil dengan seorang Aaron Sebastian. Pria itu duduk mendempet ke sisi jendela, mengenakan kacamata hitam, dan rahang keras terangkat angkuh, lebih memilih memandang jalanan daripada perempuan kuyu yang baru aja malam tadi dipakainya. Widya mengepalkan tangan gelisah, sesekali menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, semua itu untuk meredam desiran-desiran panas dalam aliran darahnya. Sambil menunduk ia melirik kaki Aaron yang duduk terbuka. Meskipun bersalut celana setelan mewah, Widya masih bisa merasakan bagaimana paha kekar itu menggesek kulitnya, menekan membuka kakinya, dan lubang penyatuann