Vania melongok dari kaca mobil yang terbuka. Dimana Aby sedang membeli alat tes kehamilan di sebuah Apotek yang tertulis di bagian pintu masuk “Buka 24 Jam”. Dia bisa melihat bagaimana suaminya sangat antusias. Dengan ini dia tahu, kalau Aby juga sangat mengharapkan sebuah kehidupan hadir di dalam rahimnya. Walaupun, setiap ditanya, lelaki itu selalu mengelak, sekarang Vania tahu, kalau sebenarnya Aby berusaha menghibur dan membuat dia berbesar hati. Dengan senyum lebar dan tatapan tak lekang dari alat tes kehamilan yang ada di tangannya, Aby kembali melangkah mendekat ke arah mobil yang mereka tumpangi. Vania bergeser, memberikan ruang untuk lelaki itu. Aby menyerahkan benda berbungkus plastik premium berwarna biru muda tersebut pada Vania, lagi-lagi dengan wajah ceria. Dengan tangan b