Telur Goreng

1505 Kata

Jam makan malam tiba. Vania yang sudah lebih dulu mandi sedang menyisir rambut di depan cermin. Wanita itu duduk di bangku yang biasa dia gunakan untuk duduk saat sedang merias diri. Di hadapannya ada berbagai peralatan make up komplit dari brand ternama pemberian mama Aby. Dia juga tidak pernah menyangka bisa memakai produk harga jutaan rupiah itu. Kalau bukan karena pertemuan Mirna pada hari itu, dia juga tidak akan bisa merasakan hidup dalam kemewahan. Vania menyesali motivasinya untuk menikah dengan Aby. Seandainya saat itu dia menjadi manusia yang lebih bersyukur dan tetap bertahan hidup bersama kedua orang tuanya, mungkin ada kebahagiaan lain atau keajaiban lain yang dia temui. Sayang penyesalan itu selalu dating belakangan. Kata orang, hanya pendaftaran yang ada di awal. Vania ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN