Saat Vania bangun dari tidurnya, Aby masih pulas. Semalam mereka terlalu banyak mengobrol hingga larut malam. Belum lagi, beberapa hari yang lewat istrirahat lelaki itu terganggu karena banyaknya hal yang harus dia pikirkan. Terutama tentu saja masalah rumah tangga mereka berdua. Hari ini Vania bangun cepat berencana untuk membeli berbagai bahan masakan untuk memasak beberapa makanan spesial untuk Aby. Setelah membersihkan diri dan bersiap, Vania menyelimutkan kembali selimut yang menghangatkan tubuh mereka semalam. Setelahnya dia menemui mbok Darmi yang sedang menyiram tanaman di depan rumah mereka. “Nyonya sudah rapi sekali, mau kemana?” tanya mbok Darmi terlebih dahulu sebelum Vania sempat menyapa. “Ah, iya, Mbok. Saya mau ke pasar tradisional. Hari ini Aby minta dimasakkan beberapa