Evan memandang waspada sekelilingnya. Sudah beberapa hari ini ia merasa ada seseorang yang kerap mengikutinya. Dia sudah tak lagi diantar jemput Amara ketika ke stasiun. Tak tega membiarkan istrinya yang tengah mengandung itu membawa motor untuk menjemputnya dari kost di sore hari dan esok harinya pulang ke kost sendiri setelah mengantarnya ke stasiun. Tadi ia sudah mengabari Amara akan pulang terlambat. Bukan karena benar-benar terlambat. Ia hanya ingin menunda waktu agar penguntit itu tak sampai mengikutinya hingga ke kost mereka. Jika hari-hari sebelumnya, ia hanya diikuti hingga ke stasiun Lempuyangan. Tapi tidak dengan hari ini. Hari ini orang itu mengikutinya hingga ke Solo. Evan berjalan perlahan sambil tetap waspada. Ia sengaja masuk ke area kerumunan agar bisa menyelinap, meski