Evan baru selesai mengajar saat membaca pesan di ponselnya dari Ketua Jurusannya yang memintanya menemui beliau setelah selesai mengajar. “Hei, Van. Sebentar, Van. Duduk dulu,” seorang laki-laki baya yang masih tampak begitu energik menyambut Evan. Dia tampak sedang mengerjakan sesuatu di laptopnya. Evan duduk di kursi yang tersedia di depan meja ketua jurusannya dengan tenang. Meletakkan tas punggungnya yang berisi laptop di dekat kakinya. “Okay, sorry ya, saya panggil kamu langsung. Gak enak ngobrol di telepon.” “Gak apa-apa, Pak. Soal apa ya, Pak.” “Cuti kamu kemarin. Saya sih gak masalah. Toh kamu memang gak pernah ijin sebelumnya. Jadi saya percaya, ketika kamu ijin ambil cuti berarti memang ada yang mendesak. Hanya ada orang lain yang mempermasalahkan karena tidak menyertakan a