B-2 | Epilog

2139 Kata

“Nak ayah antar sama Oma lagi, ya,” bujuk Abi pada Hazwan. Entah kenapa tiba-tiba rewel saja, membuat Abi dan Ami belum bisa melakukan apa-apa di malam pertama mereka sebagai pasangan suami istri. “Perut Hazwan sakit? Capek, ya, banyak orang dari pangi sampai siang tadi? Mau Ayah usap kepalanya?” Hazwan menggeliat dalam pelukan Abi. Ia tidak bertingkah, justru hanya diam dengan tatapan sepenuhnya tertuju pada Abi. Seolah ada hal yang tengah Hazwan pikirkan, juga rasakan. Tangan mungilnya menggenggam telunjuk Abi, enggan melepaskannya. “Sebentar lagi bunda keluar. Mau minum s**u langsung dari bunda, ya?” Terdengar pintu ditutup membuat Abi menoleh. Ia menemukan Ami mendekati mereka, pakaian pengantin telah berganti dengan piyama tidur. Tidak ada riasan di wajah Ami, sepertinya baru habis

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN