Tadi sebelum pengawas ulangan datang, Meta mengirim pesan kepada Jasmine untuk membawa Rayan ke gudang sepulang sekolah. Kemudian di sinilah mereka berempat–Jasmine, Ella, Aurora dan Rayan yang diseret mereka secara paksa–di gudang tempat menyimpan kursi dan meja yang tidak layak pakai lagi. Meta yang duduk di atas meja penuh coretan sembari memainkan ponselnya, kini bangkit. Dimasukkan Meta lebih dulu ponselnya ke dalam saku, kemudian Meta mendekati Rayan yang tengah dipegangi oleh Aurora dan Ella. “Hai, Cupu. Lo tau gue?” Dengan gerakan tergesa-gesa, Rayan menganggukkan kepalanya. “Bagus. Jadi, gue nggak perlu repot-repot untuk memperkenalkan diri lagi.” Rayan masih betah menunduk, tidak berani mendongak atau pun balas menatap Meta. Rayan terlalu takut, nyali pengecut yang tertanam di