Ami memandangi jendela dengan tatapan kosong. Di saat sendiri seperti ini, Ami sering menangis dalam diam. Betapa dia bingung dengan situasinya, di satu sisi merasa bersalah pada kedua orang tua dan di sisi lain Ami tidak akan sanggup lagi jika kehilangan Abi. Dulu, tanpa hubungan saja Ami tidak bisa mengenyahkan perasaannya, apalagi setelah mereka sejauh ini.Kalau bisa memilih, Ami pun tidak ingin begini. Rasanya sangat berat sekali, berada di posisi Ami tidaklah mudah. Jangan dikira Ami tidak pernah menyesal, minggu demi minggu ini dilewatinya dengan ketakutan. Bayangan raut kecewa mommy dan daddy berkeliaran di benak Ami, itu sangat menyiksa sekali. Seolah itu adalah balasan dari perbuatannya.
Tanpa terasa air mata mengalir, Ami menarik napas kuat kemudian menyekanya dengan telapak tan
