B-2 | Amara

1263 Kata

“Gue ke sini sebagai teman, bukan sebagai dokter.” Perlahan Abi mendekati brankar Nadira, lebih tepatnya mendekati tempat Ami duduk. “Udah mendingan, Nad?” Nadira mendengkus kemudian membuang muka. “Nggak usak sok dekat dan sok perhatian!” Ketika Nadira melarikan tatapannya pada Ami, Nadira langsung melotot. “Lo kenapa ngelihatin dia segitunya, Mi. Jangan-jangan lo terpesona sama si berengsek pake jas dokternya. Dasar Ami murahan!” Tentu saja Ami tersentak dan gelagapan setelah mendapat kata-kata pedas dari Nadira. Ami bahkan langsung bangkit dari tempat duduknya kemudian beralih ke sisi brankar yang berlawanan dengan Abi. “A ... Ami bu-bukan ...” Ami memejamkan mata kemudian menggigit bibir bawahnya kuat-kuat. Ami menarik napas panjang-panjang kemudian berbicara lirih, “Maaf.” Abi ter

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN