Semenjak dinyatakan sembuh dari traumanya, Rianna selalu mempunyai kecemasan berlebihan. Pikirannya selalu diisi dengan hal-hal yang belum tentu akan terjadi. Dan semua kecemasannya selalu bersumber pada satu orang. Abi. Darah dagingnya sendiri yang Rianna enggan mengakuinya. Rianna membenci Abi karena hampir semua fisik anak itu mirip dengan laki-laki yang menghancurkannya. Setiap kali Rianna menatap Abi, Rianna teringat dengan laki-laki berengsek yang bahkan pantas menyandang kata-kata lebih kasar dari sekadar berengsek. Setiap kali melihat Abi berbicara, Rianna teringat dengan suara laki-laki iblis itu. Semuanya yang ada pada Abi, menyakiti Rianna. Jika semua memilih untuk mengumpati Rianna, silahkan. Karena mereka tidak pernah tahu dan tidak pernah merasakan bagaimana rasanya jadi se