Abi termenung memandangi langit-langit kamarnya. Di tangan kiri, ada selembar kertas yang berisi alamat dan nomor telpon seorang Jonathan Miller, yang katanya orang tua kandung Abi. Pikiran Abi berkecamuk, antara ingin menghubungi orang tersebut dan mengutarakan banyak pertanyaan atau memilih mengabaikannya saja seperti tidak mengetahui apa-apa. Tapi, mengingat wajah mamanya, Abi kembali bimbang. Sebetulnya, apakah Jonathan akan senang kalau-kalau Abi menelpon dan tiba-tiba mengatakan dirinya anak dari pria itu? Atau malah sebaliknya, ketika Jonathan tahu dan malah memilih tidak peduli? Helaan napas berat keluar dari mulut Abi. Kenapa tiba-tiba seperti ini? Padahal, sudah tiga tahun Abi keluar dari rumah, Rianna sekalipun tidak pernah mengusiknya. Tapi, apa sekarang? Bahkan, Rianna yang