Ami memukul dan menendang putus asa. Berulang kali, sampai buku tangannya memar dan membiru, namun objek yang dianiyayanya tidak kunjung terbuka. Seolah memberitahu, memang penghuninya tidak ada di dalam sana. Rasa lelah membuat Ami merosot lalu terisak pilu. Ami meringkuk menenggelamkan wajahnya di antara lutut yang menekuk. Di mana Abi? Ami hancur. Ami ingin memberitahukan kehancuran hubungan mereka saat vonis jatuh di malam itu. Jika karma sesakit ini, maka Ami akan menolak hubungan yang Abi tawarkan waktu itu. Tidak akan Ami menerima kalau tahu berakhir menghancurkan hatinya. Denting lift berbunyi, membuat Ami mendongakkan kepala. Mata serta pipi yang dibanjiri aliran bening itu langsung berhenti tergugu kala netra keduanya bertemu. Abi. Terlihat lebih kurus dari terakhir mereka b