Beberapa hari sebelumnya ... “Ingat, Ab, jangan seperti Papa. Walaupun kalian mempunyai perasaan yang sama satu sama lain, tetapi menjalin hubungan di belakang bukanlah hal yang baik. Kau tumbuh dari hasil sifat pecundang Papa dan kau harus menjadikannya pelajaran, agar tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi.” Begitulah kalimat terakhir yang papanya ucapkan sebelum panggilan terputus. Abi tidak mempunyai tanggapan, karena dia sudah jelas melanggarnya. Sampai hari ini, Abi merasa bersalah meskipun ditekannya perasaan itu agar tidak muncul. Percayalah, Abi tidak pernah tenang. Ketakutan akan kehilangan Ami selalu menerornya, di satu sisi Abi ingin menjalani semuanya dengan cara normal dan sebagaimana mestinya, tapi di sisi lain dia masib berusaha mengumpulkan alasan paling kuat untuk m