Di sebuah restoran yang ramai pengunjung, Abi duduk di meja bagian tengah. Di depan Abi ada Tante Ana. Mereka memutuskan mengisi perut lebih dahulu, kemudian berbicara setelahnya. Seperti yang sudah-sudah, Tante Ana melontarkan tatapan menggoda pada Abi. Kadang, sebelah tangannya yang bebas menjawil lengan Abi dengan genit. Tapi, respon Abi jauh berbeda. Jika dulu-dulu Abi akan menanggapi rayuan Tante Ana, maka sekarang Abi hanya tersenyum sekenanya saja. Selesai dengan makanan, Tante Ana memanggil pelayan untuk membersihkan meja. Katanya, agar pembicaraan mereka berjalan baik tanpa melihat pemandangan piring kotor. “Jadi,” ujar Tante Ana, memulai berbicara setelah para pelayan selesai membersihkan meja. “Hal apa yang ingin dibicarakan, Boy?” “Tan, sebelumnya Abi minta maaf. Minta maaf