Ada satu hal yang tidak pernah Abi sangka sama sekali, yaitu tanggapan seorang Jonathan Miller. Awalnya percakapan melalui telepon terjalin sangat asing, kemudian canggung, dan berakhir dengan sebuah kesepakatan. Jonathan mengajukan diri untuk menemui Abi secara langsung dan ingin berbicara face to face secara langsung. Hasil akhir dari semua itu, Abi menyetujuinya. Empat hari setelah percakapan mereka, Jonathan kembali menghubungi Abi dan mengatakan bahwa pria itu sudah berada di satu kota yang sama dengan Abi. Jonathan memberitahu hotel tempatnya menginap dan membuat janji temu di restoran hotel tersebut, di malam minggu tepat pukul tujuh. Perasaan Abi campur aduk. Antara marah, sedih, bingung, ragu, takut dan juga canggung. Pikirannya berkecamuk, sehingga sepanjang perjalanan yang dil