Pagi senin saat upacara bendera, seantero sekolah heboh karena Abi tumbang tak sadarkan diri. Semua kepanikan terdengar di segala penjuru, khususnya jurusan IPS yang memang banyak mengetahui siapa Abi, apalagi para kaum hawa yang suka Abi.
Hal itu tentu membuat kegaduhan, terutama untuk Ami sendiri yang langsung berlari menerobos barisan demi barisan hanya untuk mengetahui kondisi Abi. Ami bahkan sampai di UKS hanya terhitung beberapa menit ditambah dengan peluh membanjiri pelipis dan topi yang berpindah dalam genggamannya.
“Kak Abi gimana?” tanya Ami pada Ace, saat mendekati tempat Abi terbaring.
“Nggak tau, Mi. Masih diperiksa Bu Kinan.”
Ami mengangguk sembari menggigit bibirnya cemas. Memang wajah Abi pucat sedari hari minggu kemarin, badannya juga panas, bahkan beberapa kali Ami me
