Elea terkejut, sesaat kemudian ia tertawa sambil mendorong bahu suaminya. "Bercandanya nggak lucu, udah lanjutin nyetirnya. Keburu malem," kata Elea.
"Siapa bilang aku bercanda? Aku serius."
Rain ternyata benar-benar serius dengan ucapannya, pria itu masih merengkuh pinggang Elea dengan erat. Ia mendekatkan wajahnya hingga hembusan napasnya menerpa wajah Elea. Tatapan matanya sangat tajam sekali membuat Elea ingat tatapan mata Rain yang dulu membuatnya mati kutu.
Elea melirik sekelilingnya, di tempat itu memang sepi bukan tidak mungkin jika tidak akan ada orang yang lewat.
"Ini dijalan Rain, aku tidak–"
"Aku tidak suka penolakan."
Dalam sekejap Rain menarik tubuh Elea hingga duduk di pangkuannya, wanita itu sebelumnya sudah melepas sabuk pengaman sehingga Rain dengan mudah melakukann
