Bab 61. Wanita Terindah-ku

1211 Kata

Elea beberapa kali mengusap air matanya yang terus mengalir. Hampir satu jam lamanya ia duduk menunggu Rain di tangani di ruang IGD setelah pingsan di Apartemennya. Namun, sampai sekarang belum tanda-tanda dokter akan keluar. Di sana, Elea ditemani oleh Mario. Pria itu masih babak belur dengan tangan yang disangga karena ulah Rain. Meskipun begitu, Mario tetap sigap melakukan tugasnya sebagai asisten. "Nona Elea, minumlah." Mario mendekati Elea yang sejak tadi diam, pria itu menyerahkan air minum yang masih dalam kemasan. Elea hanya meliriknya tanpa ada niat untuk mengambil. Wanita itu tentunya tidak akan pernah lupa jika pria itu termasuk orang yang memisahkannya dengan Rain. Terlepas dari pekerjaannya, Elea masih menyimpan rasa takut yang luar biasa. Saat ini hanya dirinya sendiri yan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN