Setelah hampir dua jam, Rain baru keluar dari ruang meeting. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah 10 siang, yang artinya sebentar lagi anak-anaknya pulang sekolah. Rain tentu harus menghubungi istrinya karena wanita itu mengatakan ingin menjemput anak-anak. "Tuan." Rain menghentikan langkah kakinya saat mendengar sapaan itu. Ia mengangkat alisnya tanpa bertanya apa pun begitu melihat sosok Mario. "Tuan Damian masih menunggu, Anda." Wajah Mario tampak sungkan mengatakannya, takut jika mood atasannya itu semakin buruk. Rain diam, sebenarnya kaget karena pria itu masih menunggunya. Padahal ia lupa jika ada tamu. "Dimana dia sekarang?" "Beliau ada di ruang tunggu," jawab Mario cepat. Rain mengangguk, ia segera beranjak menuju ruang tunggunya. Sedikit penasaran kenapa Damian rela menung

