Vania benar-benar tidak menyangka harus melihat pemandangan yang begitu menyakitkan itu. Meksipun dari jarak yang sangat jauh, Vania tahu jelas pria yang kini berciuman dibawah guyuran hujan itu adalah suaminya. Awalnya ia merasa ragu kalau itu memang Rain, tapi ia tidak sengaja melihat wajah pria itu saat menggandeng tangan wanita selingkuhannya itu. "Ternyata benar, ada wanita lain yang spesial bagimu, Rain. Tapi haruskah kau menodai pernikahan kita?" lirih Vania menahan sakit yang menghujam. Vania memperhatikan lekat-lekat keduanya, ingin sekali melihat seperti apa wanita spesial sampai Rain rela menolak dirinya mentah-mentah. Bahkan segala rayuan pun tidak mempan kepada pria itu. "Siapa wanita itu? Kenapa postur tubuhnya aku merasa kenal?" Vania bergumam pelan, ia membuka kaca mobil