" Kak Varo mau ngapain? " tanya Jihan dengan nada suara yang terdengar serak khas bangun tidur "Aku mau sekarang, Sayang. Itu pun kalau kamu gak capek. Kalau capek, gak papa di tunda dulu," jawab Varo dengan nafas yang mulai tidak beraturan karena menahan hasrat yang cukup lama terpendam, membuat Jihan merasa kasih melihat wajah penuh harap dari Varo. Jihan menarik tengkuk leher belakang Varo, dan melumat bibir Varo dengan lembut. Jujur saja Jihan merasa lelah, tapi melihat wajah penuh harap Varo, Jihan jadi tidak tega menolak Varo. Varo langsung bersemangat untuk membalas setiap lumatan bibir Jihan, karena secara tidak langsung Jihan sudah memberinya lampu hijau. Keduanya mulai terhanyut dalam permainan bibir mereka, hingga tidak sadar kalau permainan bibir mereka sudah berjalan cuku

