Episode 11

2047 Kata

"Kalau saya tau kamu mau makan di sini ini juga, lebih baik tadi kita berangkatnya satu mobil saja dari kantor." Laki-laki sebesar pohon ini mendekati tempat duduknya dengan beberapa langkah panjang. Menarik kursi kosong di sampingnya dan duduk dengan santai. Tidak bernyata boleh atau tidak duduk di kursi itu. Barbarita ini memang selalu sepede ini. Akbar melirik Barita sekilas. Ia tetap diam sembari memainkan ponselnya. Tria menarik nafas panjang. Satu masalah belum kelar, eh satu masalah lagi sudah menghampiri. Inhale exhale... sabarrrr... "Eh rontokan gulali, lo jangan sembarangan ngakuin gue sebagai bini lo ya? Ngelamar kagak, ijab kagak, enak aja nyebut-nyebut gue bini lo. Tolong kondisikan mukut lo ya, Barbarita?" Tria merasa nafsu makannya menguap seketika karena bertemu dengan p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN