Tria sebenarnya sangat bahagia mendengar pernyataan cinta Akbar. Hanya saja ia sedikit bimbang. Apakah Akbar sungguh-sungguh atau hanya menggodanya. Akbar ini kan susah ditebak orangnya. Sebaiknya ia mengetestnya saja dulu. Takutnya ia baper padahal Akbar hanya bercanda. Atau jangan-jangan ia mabuk! "Lo sehat, Bar?" Tria maju selangkah. Berjinjit sedikit dan meraba lembut kening Akbar. Tidak panas. Tria berjinjit lebih tinggi lagi sehingga hidungnya mencapai mulut Akbar. "Coba bilang HAH gitu, Bar?" Sambil berjinjit Tria berpegangan pada kedua bahu kanan dan kiri Akbar. Dengan patuh Akbar melakukan semua perintah Tria. Akbar mengucapkan kata HAH dengan menyertakan aroma nafasnya. "Nggak bau alkohol. Cuma ada aroma kopi dan tembakau. Berarti lo nggak mabok dong ya?" Tria bergumam sendir