24. Dua Puluh Empat

1100 Kata

“Enggak bisa gitu, dong Mas. Di sini aku kerja, posisiku terikat dengan peraturan di sini. Sementara sekarang sudah malam. Mas jangan seenaknya, dong! Tetap harus ada step by step yang harus dilakukan, agar aku bisa keluar dari sini dengan baik-baik.” “Walau mama Mas sakit parah, aku tetap enggak bisa langsung ikutin semua arahan bahkan tuntutan Mas. Kecuali kalau Mas memang bos di sini. Jadi, biarkan aku obrolin ini dengan bos aku dulu.” “Tanpa Mas jemput paksa pun, aku pasti datang ke mama Mas, asal Mas ngabarinnya dengan baik-baik, Mas.” Setelah sampai nekat menghubungi Ravael, Melati juga jadi berlinang air mata. Sakit sekali rasanya pada perlakuan Ravael yang terus saja semena-mena jika itu kepadanya. “Aku kenal baik dengan bos sekaligus pemilik restoran kamu kerja. Bahkan bikin k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN