22. Dua Puluh Dua

1062 Kata

“Saya ingin mengenal Mbak lebih dekat.” Ravael berpikir, harusnya ucapannya masih terbilang santun. Namun, kenapa wanita yang tak ia kenali sebagai mantan istrinya itu, malah meninggalkannya dengan ekspresi takut? “Apa baginya, aku kurang ajar hanya karena minta nomor WA-nya? Atau jangan-jangan, dia sudah punya suami? Apa malah, dia telanjur sakit hati pada sikap Nilam yang sampai bikin tangan sama kakinya tersiram sup?” Ravael terus menerka-nerka, tetapi baginya ketakutan Melati kepadanya, tak selayaknya Melati lakukan. “Ah aku tahu ... dia pasti takut ke Nilam. Makanya dia sengaja menghindari aku. Ya sudah, nanti aku minta nomornya saja ke Dimas. Yang penting sekarang aku dapat balasan dari Melati dulu.” “Maksudnya, mas Ravael ternyata sempat menghubungi aku, apa bagaimana? Jadi penasa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN