Pagi itu, suasana di kamar pasangan pengantin baru, Dhevi dan Rangga, terasa santai. Mereka sudah bangun sejak habis subuh, tetapi masih bermalas-malasan di tempat tidur. Tidak ada kewajiban "cari muka" atau rasa sungkan karena menginap di rumah mertua. Bagi Dhevi, rumah ini sudah terasa seperti rumahnya sendiri. Apalagi, hari ini adalah Sabtu, hari libur Papa Krisnanto, tidak ada yang akan keluar dari kamar sepagi ini. Jam dinding di kamar Rangga menunjukkan pukul enam pagi, dan ketenangan pagi itu terasa begitu nyaman. "Kalau libur begini, nggak ada yang keluar sarapan pagi-pagi dan panggil ke kamar, kan?" tanya Dhevi sambil mengusap tangan Rangga yang sedang memeluknya. Dhevi bertanya begitu bukan karena dia takut disuruh membantu menyiapkan sarapan—Rangga sudah bilang bahwa semua uru