Tiga puluh sembilan

1337 Kata

“Aww sshh ....” Reyhan meringis kesakitan ketika Aurora mengompres luka memarnya menggunakan handuk yang diisi dengan es batu. “Tahan sebentar. Memang agak sakit, tapi setelah ini pasti sembuh.” Karena Aurora merasa sedikit kesusahan mengobati wajah Reyhan, ia pun menyuruh pria itu untuk berbaring saja, dengan kepala yang diletakkan di pahanya. Mereka sedang berada di ruang keluarga saat ini. Tadinya Aurora mau membawa Reyhan ke rumah sakit, tapi karena pria itu menolak, jadi langsung ia bawa pulang ke rumah saja. Sementara itu, pamannya langsung kabur dengan mengendarai mobil, setelah ia berontak melawannya dan memilih untuk menyelamatkan Reyhan. “Kak, ini obatnya.” Zion meletakkan kantong kecil berwarna putih di samping Aurora. Kemudian ia mendudukkan tubuhnya di sofa sambil meli

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN