Bab 76 | Jantung Hati yang Menerangi

1501 Kata

“Katakan apa maksudmu tadi?” Mahesa tidak berbasa-basi, tentu saja dia bisa dengan mudah menemui Wira tanpa peduli dengan jam besuk yang seharusnya. Mendengar itu membuat Wira tersenyum penuh makna, sedang Mahesa memberikan tatapan tajamnya, menuntut agar Wira segera mengatakannya. “Dua tahun yang lalu, dua hari sebelum kepergian Kana ke Norway, Riana mendatangiku dengan raut sedihnya melihat keadaanku dan keadaan keluarganya, namun kobaran dendam di matanya begitu mengerikan. Dia mengatakan akan membalaskan semuanya pada Kana, dia akan menggagalkan rencana kepergian Kana ke Norway.” Wira menarik napasnya panjang, sedangkan Mahesa tetap diam, tidak berusaha mendesak Wira untuk ke intinya tidak juga menuntut Wira untuk segera memberi tahu maksudnya mengatakan semua itu kepadanya. Dia ak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN