Bab 102 | Perdebatan Sengit

1834 Kata

“Ayah …” Kana kembali memanggil Panji, sudah akan mendekat namun Mahesa langsung menahannya dengan erat. “Kita pulang sekarang, Kana. Orang yang ada di depanmu tidak pantas masih kamu sebut Ayah. Ayo.” Mahesa memberikan tatapan tajamnya, dan langsung membawa Kana menjauh dari Panji. “Mas!” Kana memberontak dan berteriak, namun Mahesa terus membawa Kana menjauh dari sana. “Mas! Tanganku sakit!” Teriak Kana membuat Mahesa langsung melepaskan genggaman tangannya dan menatap Kana dengan raut bersalah, padahal dia sudah berusaha selembut mungkin tanpa ingin menyakiti Kana. “Maafkan aku, sayang. Aku hanya tidak ingin kamu dekat-dekat dengan orang yang bisa membahayakanmu.” Mahesa menatap pergelangan tangan Kana. Sedang Kana langsung membuang wajahnya berusaha untuk menghalau air matanya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN