Nina kembali dengan sedikit berlari membawa apa yang diminta Kana. Adam ada di sana masih berjaga di pintu toilet. Keduanya saling mengangguk dan Nina langsung masuk ke dalam. “Nyonya … Saya telah membawanya. Tolong bersuara agar saya bisa menghampiri Anda.” Suara Nina sedikit keras di toilet yang terasa sepi itu. Mata Nina begitu awas memastikan keadaan yang entah kenapa seolah terasa mencekam. “Nyonya Kana … Anda bisa mendengar saya? Tolong katakan sesuatu.” Nina kembali berteriak, namun tidak ada sahutan apapun. Dia lalu langsung memeriksa bilik toilet itu. Mengetuknya dengan keras yang membuatnya mendapat umpatan dari beberapa orang yang sedang menggunakan toilet. Perasaan Nina menjadi semakin tidak tenang. “Nyonya …” Nina membuka satu-satunya bilik terakhir di toilet itu dan b