“Maju saja kalian semua kalau ingin aku terbangkan seperti para ksatria yang sebelumnya,” ancam Ash dengan memunculkan gumpalan angin yang berpusat di tangan kanannya. Sang pangeran masih menunduk sedikit demi menyembunyikan muka. Tapi aura membunuh yang Ash keluarkan berhasil menciptakan teror menakutkan yang mengguncang mental lawan, bahkan juga berefek untuk penonton yang memilih untuk bertahan. Para warga sekitar pun mulai ricuh. Antara merasa kagum dan resah di saat yang bersamaan. “Waah … apa-apaan bocah itu?” Si paman penjual daging tercengang bengang. Ia benar-benar tidak bisa menjaga ekspresi wajahnya sama sekali. “Dia datang dari mana?” “Kalau tidak salah, dia bersama ksatria wanita dari pihak menara itu tadi.” “Yang benar? Kenapa kita tidak pernah melihat kekuatan sihir sek