Pagi ini masih hujan, deras, langit berkabut, dingin menyiksa hingga ke dasar tulang. Tirai kamar terbuka lebar, mengizinkan sedikit cahaya masuk, menemani Allison yang masih terlelap, hanyut dalam mimpi panjang. Tercium aroma makanan, menyengat di seluruh ruangan. Allison terpancing, perutnya lapar. Ia pun bangun, mengusap ranjang dan tidak lagi menemukan Leon di samping nya. Seketika, tubuh lemah itu bangun, terduduk cepat. Syukurlah, sudah cukup terang meski mendung. Allison tidak lagi takut. Mata hijau gadis itu setengah tertutup, tidak sempat memandangi seluruh tempat. Ia menguap, melepas kaitan bra dan meloloskan diri dari benda itu. Hah! Rasanya benar-benar lapang, napas seakan kosong. Allison menuruni ranjang, lalu berputar ke arah. Namun, Allison berhenti melangkah. M