Tubuh Allison basah. Penuh keringat. Ia menggigit bibir, menikmati penyatuan yang masih berlangsung. Setelah puas menjadikan dapur sebagai saksi bisu, mereka pindah, kembali melebur menjadi satu di kamar. Allison bahkan lupa, berapa kali Leon meninggalkan bekas di dalamnya. Lampu menyala, menunjukkan bahwa daya listrik Salk lake kembali beroperasi di tengah hujan deras. Mereka tetap menyatu, memprioritaskan kenikmatan. Sungguh, Allison tidak mampu menolak, tatapan Leon membuat nya terperdaya. "f**k. Ponsel ku terus berbunyi. Berisik,"sesak Allison parau. Menekan pinggul Leon agar tidak berhenti bergerak. "Mungkin, ponsel mu baru menemukan signal,"balas Leon singkat. "Hmm.. Berisik. Aku tidak bisa fokus! Wait!"pinta Allison. Terpaksa mendorong Leon menjauh. Ia turun dari ran