Leon menghampiri lelaki kemarin, berdiri memeluk lengan kirinya. Tatapan mata Falah sayu, menatap lurus menembus jendela berlapiskan kaca tebal di hadapan mereka. "Tadi pagi, dia sudah sadar." ucap Leon menyadarkan Falah dari lamunannya. Falah menatap Leon, Leon membalas tatapannya. Dari gelagat yang Falah berikan, Leon tau ia ingin menanyakan banyak hal mengenai Fia. Leon meyakini bahwa Falah memiliki hubungan dengan Fia, ia memiliki masa lalu yang tidak Leon tau karena Fia tidak menceritakan apapun kepadanya. "Kondisinya stabil. Dia perempuan hebat." sambung Leon. Leon kembali mengalihkan pandangannya. Falah terlihat menelan ludah, ia seperti sedang menguasai diri sendiri. "Saya ingin membalas budi baikmu kemarin. Kita sebaiknya minum kopi di kantin." tawar Leon, "aku akan menunggu