Leon menghentikan langkahnya, lalu dengan cepat melepaskan genggaman tangan Elis di tangannya. "Kenapa kamu ke sini?" tanya Leon masih penasaran dengan tindakan Elis yang tiba-tiba saja datang seolah tau kebimbangan yang Leon rasakan. Elis diam, menatap Leon tajam. Semua kejadian begitu cepat, Leon belum sempat memberitahu siapapin tentang tumpukan wartawan yang memenuhi lobby gedung kantornya. Selain itu Elis tidak mungkin membaca berita mengenai Leon, karena Elis tidak pernah membaca media tentang pebisnis sebelumnya. "Kenapa diam?" tanya Leon penasaran. Leon sudah mengakhiri semua, "aku hanya tidak ingin menambah masalah, El. Kondisiku sedang penat." lanjut Leon. "Aku hanya menolongmu, Le. Gak lebih. Kamu harus sampai ke rumah sakit tepat waktu, untuk menemani Fia melahirkan." Jaw