"Tapi, De..." >"Aku nggak mau tau, Zee. Kamu harus datang ke acaraku dan Sandra! Ini sudah enam bulan kamu di Malang! Bunda nanyain kamu terus!" Aku hanya menghela napas pasrah, saat mendengar suara tegas Deki di seberang telepon. >"Zee? Kamu masih di situ kan?" "Hmm... Ya..." >"Kamu masih merasa bersalah?" Deg... Jantungku langsung bertalu kencang, saat Deki mengeluarkan pertanyaan itu. Merasa bersalah? Ya... Aku masih sangat merasa bersalah atas perbuatan burukku enam bulan yang lalu. Perbuatan hina yang seharusnya tak aku lakukan. Bagaimana bisa aku menawarkan diri menjadi orang ke tiga diantara ikatan pernikahan Bara dan istrinya?! Bara... Bara Afridzal Danudirja... Cinta pertama sekaligus sahabatku sejak aku menginjak usia 15 tahun. Pria yang memperlakukanku deng