“Sayang, kamu tunggu di sini aja ya. Jagain anak-anak. Aku mau ngusir orang gila di depan. Jangan berisik, nanti Ibu tau.” Zea mengerutkan keningnya bingung. “Orang gila?” tanyanya. “Agatha.” Aldi memperjelas ucapannya. Tidak mungkin ia berbohong pada kekasihnya. Raut wajah Zea langsung berubah menjadi datar. “Ngapain dia ke sini?” tanyanya ketus. “Aku juga nggak tau. Makanya mau aku usir sekarang,” balas Aldi. Zea menghela napasnya. “Yaudah, cepet. Jangan lama-lama.” Aldi mengangguk. Ia langsung naik ke atas dan berjalan bersama Malik ke dalam rumah. “PAKAI BAJU DULU, MAS!” teriak Zea, yang hanya diacungi jempol oleh kekasihnya. “Emang mau ke mana dia?” sahut Dewi bertanya. “Mau keluar sama Malik,” jawab Zea berbohong. “Oh …” Untung percaya. Coba kalau tidak? Bisa-bi