“Sini hpnya.” Kedua wanita itu terkejut saat dihadang oleh Aldi ketika hendak pergi meninggalkan kantin. Yang lebih mengejutkan lagi, ponsel yang mereka pakai untuk merekam Zea tadi juga diminta oleh Aldi. “H-hp siapa, Pak?” tanyanya gugup. Aldi berdecak kesal. Tanpa banyak bicara lagi, ia langsung merebut ponsel tersebut dan menghapus rekaman suaranya. Hingga membuat kedua wanita itu yang tak lain adalah Susan dan Lita, hanya bisa terdiam takut dengan tangan yang bergetar. “Kalau nggak bisa jadi orang yang bermanfaat, jangan merugikan orang lain,” ujar Aldi seraya mengembalikan ponsel tersebut pada Lita. Susan dan Lita menundukkan kepala. Tak berani menatap Aldi yang kini sedang menatap mereka dengan tatapan yang sangat menakutkan. Dingin dan menusuk hingga jantung. “Saya perh