21. Kehilangan anak

1189 Kata

Kedua wanita itu yang tak lain adalah Susan dan Lita, tentu saja terkejut mendengar jawaban Sena yang mengaku anaknya Zea. Di Kampus ini tidak ada Dosen yang namanya Zea. Zea yang mereka kenal hanyalah Zea musuh bebuyutan mereka. “Zea?” tanya Susan memastikan. Sena hanya menganggukkan kepala. Kemudian Susan buru-buru membuka ponselnya dan menunjukkan foto Zea pada bocah itu. “Zea yang ini maksud kamu?” tanyanya lagi. Anggukan kepala Sena kali ini berhasil membuat Susan dan Lita langsung membulatkan matanya lebar. Mereka pun saling pandang, lalu dengan kompak ber-tos tangan dengan semangat. “Good job, girls. Permainan baru akan segera dimulai,” ujar Susan seraya tersenyum menyeringai. “Let’s go! Sebelum ani-ani itu keluar dan lihat kita,” ajak Lita. Tak lama setelah mereka p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN