22. Ajakan menikah

1126 Kata

“Tiup lilinnya, tiup lilinnya, tiup lilinnya sekarang juga. Sekarang juga ... sekarang juga ...” Sena meniup lilin kuenya dengan malu-malu. Malam ini ia dirayakan oleh Zea, Caca dan juga Dafa di rooftop kos Caca. Meskipun sederhana, namun Sena tampak sangat bahagia. “Berdoa dulu. Habis itu baru potong kue,” titah Dafa. Bocah itu pun lantas mengangkat tangannya dan memejamkan matanya untuk berdoa. Sedangkan ketiga orang dewasa itu hanya tersenyum manis melihatnya. “Udah,” ucapnya. “Udah? Berdoa apa coba? Kasih tau Kakak Caca,” sahut Caca. Sambil menyuruh Sena berbisik di telinganya. “Sena pengen Kakak Zea jadi Mamanya Sena,” bisiknya. Yang berhasil membuat Caca langsung membulatkan matanya lebar. “Oh my god ... are you serious, girl?” tanya Caca heboh. Sedangkan Sena hanya men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN