Zea terbaring lemas di atas kasur setelah memuntahkan semua isi yang ada di dalam perutnya. Sementara itu, Aldi masih setia duduk di sampingnya sambil memijat kepalanya. “Mama kenapa?” tanya Sena. “Sakit,” jawab Aldi. “Sakit apa?” tanyanya lagi. “Sakit kepala.” Tak lama kemudian, Muna masuk ke dalam kamar sambil mengaduk minuman yang ia bawa. “Itu apa, Oma?” tanya Sean. “Wedang jahe, Sayang …” jawab Muna. Kemudian ia memberikan gelas tersebut pada menantunya. “Tunggu hangat dulu. Ini masih panas,” ucapnya lagi. Sedangkan Aldi hanya menganggukkan kepalanya. “Kenapa minum itu?” tanya Sena. “Biar hangat perutnya,” jawab Muna. “Kan yang sakit kepala Mama. Bukan perutnya,” celoteh bocah itu. “Perutnya juga sakit. Makanya muntah-muntah,” ujar Aldi menjelaskan. “Oh …” sa