76. Semua sayang Zea

1032 Kata

Setelah puas memuntahkan semua isi yang ada di dalam perutnya, Zea kembali membaringkan kepalanya di paha Caca. Matanya langsung terpejam, saat Caca kembali memijat kepalanya. “Olesin ke perutnya, Ca.” Aldi memberikan minyak anginnya pada Caca. Kemudian Caca langsung mengoleskannya ke perutnya, dadanya dan juga pelipisnya. “Jangan banyak-banyak, woi! Nanti kepanasan dia,” sahut Malik. “Berisik ah, Lik,” kesal Caca. Aldi menoleh ke belakang. Lalu meraih tangan Zea, dan memijatnya dengan “Apa yang kamu rasain sekarang?” tanyanya. Dengan mata yang terpejam, Zea pun menjawab. “Pusing, mual, badan lemas.” “Oh, ini kayaknya efek dari obat yang dikasih sama Dokter.” “Yaudah, istirahat aja ya. Nanti sampai rumah langsung minta diinfus Dokter Linda. Lik, telfon Dokter Linda sekarang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN