"Gini aja, kamu yang ngetik, aku yang bacain datanya." "Oke." Beruntung sekali, Zea memiliki mantan sepintar Arhan. Ia dibantu mengerjakan skripsinya sekaligus dibantu memperbaiki tata cara penulisan yang kurang tepat. Seperti saat ini, mereka sedang berduaan di sebuah Cafe untuk menyelesaikan bab 4 skripsi yang hanya dikasih waktu selama satu hari oleh Dosen rewelnya. Pusing sekali sebenarnya, tapi melihat wajah tampan Arhan yang sangat menawan, Zea jadi semangat mengerjakannya. "Bikin point lagi di bawah sub judul," suruh Arhan. Sebelum mengetik lagi, Zea merapikan rambutnya terlebih dahulu. Karena merasa risih, jadi ia menggulung rambutnya ke atas. Hingga membuat leher putihnya langsung terekspos dengan jelas. "Itu bukannya kalung yang aku kasih ya?" ta