“Jangan membuat kerusuhan di sini.” Wanita itu mendesis kesal. Kemudian ia langsung melepas cekalan tangan pria itu dengan kasar. Mungkin karena malu, jadi wanita itu langsung pergi menjauh. Mengubur niat buruknya yang ingin menghajar Zea. Sementara itu, Zea masih menegang sambil menatap wajah seorang pria yang baru saja menyelamatkannya. “P-pak Aldi?” Aldi hanya menatapnya datar. Kemudian ia langsung berdiri sambil salah tingkah sendiri. “B-bapak kok bisa ada di sini?” tanyanya basa-basi, untuk menghilangkan rasa gugupnya. Aldi masih terdiam. Kemudian ia menarik napasnya, sambil melipat tangannya di depan d**a. “Be smart. Kasihan yang punya acara kalau ada tamu yang berantem di sini,” ucapnya dingin. Zea menundukkan kepala. “Maaf,” lirihnya. Bertepatan dengan itu, Arha